YANG TERLUPA DARI DUNIA PENDIDIKAN

Banyak orang tua yang saat ini was-was menunggu kelulusan anaknya baik yang di SD, SMP atau SMA mereka sangat berharap anaknya lulus ujian dengan nilai yang baik dan bisa meneruskan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Banyak yang beranggapan jika tidak lulus ujian maka masa depan mereka akan suram.

Wajar jika orang tua sangat mengharapkan anak-anaknya lulus dengan nilai yang setinggi mungkin terutama dalam mata pelajaran eksak yang notabene dianggap sebagai acuan kejeniusan seorang pelajar. Namun apakah dengan nilai yang baik akan menunjukkan etika pelajar tersebut juga baik?? Jawabannya adalah tidak!!

Kita lihat kehidupan kebanyakan remaja saat ini yang bisa dianggap lepas kendali karena mereka tidak mempunyai filter tentang apa yang harus dan tidak boleh dilakukan (do or don't), bagaimana mereka bersikap dan bertutur sapa dengan mereka yang lebih tua, bagaimana menjaga sikap dalam lingkungan masyarakat.
Pendidikan tidak hanya mengajarkan pelajaran saja namun pendidkan juga harus mengajarkan moral dan etika. Cerdas, pintar  atau reatifnya seorang pelajar tidak hanya diukur dengan tingginya nilai ujian namun juga dinilai dari kemampuan pelajar dalam bersopan santun dan kemampuan kreatifitas lainnya.

Oleh karena itu maka pendidikan paling awal yang harus diberikan pada anak adalah tentang adab dan tingkah laku lebih lagi agama, karena dengan pendidikan tersebut anak akan mempunyai benteng terhadap hal-hal negatif yang ada disekitar kita. Sekarang sudah tidak seperti 10 atau 15 tahun lalu ketika gadget masih sangat jarang dimiliki, internet masih jauh dari bayangan, informasi belum sedasyat sekarang pun hal-hal negatif belumlah begitu mudah diakses seperti saat ini.


Oleh karena itu kita berharap pendidikan sekarang tidak hanya mengajarkan mengenai ilmu umum dan pasti saja namun juga pendidikan etika sikap dan kepribadian bangsa yang akhlakul karimah sehingga nantinya juga akan menghasilkan intelektual yang cerdas kreatif namun juga berkepribadian luhur dan membawa harum nama Indonesia di dunia internasional, bukan generasi yang mencemarkan nama bangsa Indonesia